Analisis Efektivitas Penerimaan dan Retensi Mahasiswa

Evaluasi Berdasarkan Data Tahun 2016-2024

1. Efektivitas Konversi Penerimaan Mahasiswa Baru

Analisis efektivitas konversi dari animo menjadi mahasiswa baru menunjukkan:

Tingkat Konversi Rata-rata (Animo → Mhs Baru): 77.4%
Tingkat Konversi Rata-rata (Daya Tampung → Mhs Baru): 41.4%
Tingkat Konversi Rata-rata (Hasil → Mhs Baru): 92.6%

Tingkat konversi dari hasil menjadi mahasiswa baru sangat baik (92.6%), namun konversi dari daya tampung masih rendah (41.4%). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kapasitas tersedia, minat calon mahasiswa masih perlu ditingkatkan.

2. Efektivitas Retensi dan Kelulusan Mahasiswa

Analisis efektivitas retensi dan kelulusan mahasiswa menunjukkan:

Rata-rata Tingkat Kelulusan (Wisuda/Mhs_Baru): 74.2%
Rata-rata Tingkat Retensi (Mhs_Aktif/Mhs_Baru): 765%
Tingkat Penyelesaian Studi (Wisuda/Mhs_Aktif): 9.7%

Tingkat retensi mahasiswa sangat tinggi (765%), namun tingkat penyelesaian studi (wisuda/mahasiswa aktif) masih rendah (9.7%). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa bertahan, waktu penyelesaian studi mungkin terlalu lama.

3. Analisis Keterkaitan Variabel

Analisis korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel:

4. Analisis Time Series dan Tren

Analisis tren dari waktu ke waktu menunjukkan:

5. Efisiensi Sistem dan Rekomendasi

Berdasarkan analisis efisiensi sistem:

Efisiensi Penerimaan (Mhs_Baru / Daya_Tampung): 41.4%
Efisiensi Kelulusan (Wisuda / Mhs_Baru): 74.2%
Efisiensi Penyelesaian Studi (Wisuda / Mhs_Aktif): 9.7%

Efisiensi penerimaan dan penyelesaian studi masih perlu ditingkatkan. Daya tampung yang besar tidak dimanfaatkan secara optimal, dan tingkat penyelesaian studi yang rendah mengindikasikan perlunya perbaikan dalam sistem pendukung akademik.

Kesimpulan Umum

Berdasarkan analisis komprehensif terhadap data dari tahun 2016 hingga 2024, dapat disimpulkan bahwa:

  1. Sistem penerimaan mahasiswa baru memiliki efektivitas yang cukup baik dalam mengkonversi hasil seleksi menjadi mahasiswa baru (92.6%), namun kurang efektif dalam memanfaatkan kapasitas daya tampung yang tersedia (41.4%).
  2. Retensi mahasiswa sangat baik (tingkat retensi 765%), menunjukkan lingkungan akademik yang mendukung keberlanjutan studi.
  3. Tingkat penyelesaian studi masih perlu ditingkatkan (9.7%), mengindikasikan perlunya intervensi untuk membantu mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu.
  4. Kebijakan akademik cukup efektif dalam mendukung kelangsungan studi mahasiswa, namun perlu penguatan dalam aspek penyelesaian studi tepat waktu.

Rekomendasi Strategis

  1. Tingkatkan strategi marketing dan branding untuk meningkatkan animo calon mahasiswa dan memanfaatkan kapasitas daya tampung yang tersedia.
  2. Optimalkan proses seleksi dengan mempertahankan efektivitas konversi dari hasil seleksi menjadi mahasiswa baru.
  3. Perkuat program pendukung akademik untuk meningkatkan tingkat penyelesaian studi dan mengurangi waktu studi.
  4. Lakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan akademik untuk memastikan efektivitas dalam mendukung keberhasilan mahasiswa.
  5. Kembangkan sistem monitoring yang lebih komprehensif untuk melacak progres mahasiswa dari penerimaan hingga kelulusan.